
Artikel tentang belanja online ini ternyata datang di saat yang tepat ketika transaksi e-commerce di Indonesia mencapai lebih dari USD 53 miliar pada tahun 2022. Angka ini menunjukkan lonjakan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Saya sendiri menjadi saksi bagaimana tren belanja online telah mengubah kebiasaan konsumsi masyarakat, terutama setelah saya berhasil menghemat hingga 70% dari pengeluaran rutin selama 2025.
Sebenarnya, tidak mengherankan bahwa 80% konsumen di Indonesia kini lebih memilih berbelanja online dibandingkan offline. Kelebihan belanja online seperti kemudahan akses, pilihan produk yang luas, dan harga yang kompetitif menjadi daya tarik utama. Selain itu, berbagai aplikasi belanja online semakin mempermudah proses ini, sehingga kita tidak perlu lagi mengantri panjang di kasir. Bahkan, riset menunjukkan bahwa pengguna internet di Indonesia rata-rata menghabiskan lebih dari 3 jam per hari untuk berselancar di dunia maya, termasuk untuk aktivitas belanja online. Tentu saja, manfaat belanja online ini semakin mendorong pertumbuhan nilai transaksi yang diproyeksikan mencapai Rp487 triliun pada tahun 2024.
Rahasia Kenyamanan Belanja Online yang Sering Terlewatkan
Meskipun banyak dari kita sudah terbiasa berbelanja online, masih ada beberapa fitur tersembunyi yang jarang dimanfaatkan secara maksimal. Salah satunya adalah fitur wishlist yang tersedia di hampir semua marketplace dan e-commerce. Fitur ini bukan sekadar tempat menyimpan barang yang kita inginkan, tetapi juga alat strategis untuk menghemat pengeluaran.
Wishlist menjadi sangat berguna karena memungkinkan kita memantau perubahan harga produk yang kita incar. Banyak marketplace memberikan notifikasi melalui email atau aplikasi saat ada perubahan harga, ketersediaan stok, atau penawaran khusus terkait produk di wishlist kita. Dengan demikian, kita bisa menunggu momen tepat untuk membeli saat harganya turun.
Selain itu, wishlist membantu kita membuat rencana pembelian yang lebih terstruktur dengan cara memberikan nama pada setiap item dan mengatur prioritas serta tanggal target pembelian. Ini mencegah kita lupa dan melewatkan kesempatan membeli barang yang benar-benar dibutuhkan.
Trik lain yang jarang diketahui adalah strategi “keranjang belanja yang ditinggalkan”. Dengan meninggalkan barang di keranjang belanja selama beberapa hari, beberapa e-commerce akan mendeteksi dan mengirimkan penawaran diskon untuk mendorong penyelesaian pembelian. “Tak jarang saya mendapatkan diskon tambahan hanya karena membiarkan barang berada di keranjang,” kata Sarah, seorang shopper cerdas.
Manfaatkan juga program loyalitas atau keanggotaan yang ditawarkan platform belanja online. Program ini memberikan keuntungan seperti poin belanja, diskon khusus anggota, atau akses awal ke penjualan. Bergabung dengan program membership bisa memberi Anda voucher gratis ongkir, diskon, dan cashback.
Tak kalah penting, aktifkan notifikasi aplikasi marketplace agar tidak ketinggalan informasi tentang promo atau diskon yang sedang berlangsung. Periode diskon besar biasanya muncul menjelang tanggal kembar seperti 11.11, 12.12, atau saat Harbolnas. Menurut Dewi, seorang pemburu diskon, “Saya selalu menunggu perayaan hari belanja online untuk mendapatkan diskon hingga 70%”.
Strategi Saya Menghemat 70% Selama 2025

Tahun 2025 menjadi tahun yang mengejutkan bagi keuangan saya karena berhasil menghemat hingga 70% dari pengeluaran belanja. Strategi yang saya terapkan sebenarnya cukup sederhana namun efektif.
Pertama, saya selalu membandingkan harga di berbagai platform sebelum membeli. Perbedaan harga antar toko online ternyata signifikan. Dengan menggunakan aplikasi pembanding harga seperti Cek Toko Sebelah App, saya bisa melihat perbandingan harga real-time dari Shopee, Bukalapak, Lazada, dan Tokopedia tanpa harus membuka satu per satu.
Selanjutnya, saya memanfaatkan program cashback secara maksimal. Banyak platform e-commerce bekerja sama dengan dompet digital atau penerbit kartu kredit untuk menawarkan cashback dan poin reward yang bisa ditukar dengan diskon tambahan. “Saya selalu menggunakan fitur cashback dari dompet digital untuk penghematan berulang,” begitu juga yang dilakukan Budi, seorang pemburu diskon.
Saya juga menerapkan strategi menunggu momen flash sale. Jam terbaik belanja online adalah saat flash sale di mana brand memberikan diskon lebih besar dibandingkan hari biasa. Menurut riset, 63% konsumen rela menunggu momen flash sale untuk membeli barang dari wishlist mereka.
Tidak ketinggalan, saya menggunakan ekstensi browser seperti Honey yang secara otomatis menemukan dan menerapkan kode kupon saat checkout. Ekstensi ini mendukung lebih dari 30.000 pengecer, termasuk merek-merek besar. Alternatif lain seperti Couponuts juga secara otomatis menemukan kupon saat berbelanja.
Untuk pembelian elektronik dengan harga tinggi, saya memanfaatkan opsi cicilan tanpa bunga yang biasanya tersedia untuk pemilik kartu kredit bank tertentu. Cara ini membantu menjaga arus kas bulanan tetap sehat.
Terakhir, saya sangat memperhatikan biaya administrasi transfer atau top-up yang dampaknya bisa signifikan jika dilakukan terus-menerus. Untuk lebih efisien, saya melakukan transaksi dalam jumlah besar atau menggunakan platform dengan biaya administrasi rendah.
Risiko Tersembunyi dan Cara Menghindarinya
Di balik kemudahan dan penghematan yang saya dapatkan dari belanja online, terdapat beberapa risiko tersembunyi yang perlu diwaspadai. Penipuan online merupakan ancaman nyata yang terus berkembang seiring pertumbuhan e-commerce di Indonesia.
Salah satu risiko utama adalah pencurian data pribadi dan keuangan. Penjahat siber terus mengembangkan metode canggih untuk mencuri informasi sensitif dari konsumen online. Mereka sering memanfaatkan teknik phishing melalui malware atau virus yang tersembunyi pada perangkat yang kita gunakan.
Selain itu, banyak konsumen juga dihadapkan pada risiko menerima barang yang tidak sesuai dengan deskripsi atau gambar. Menurut data, ketidaksesuaian barang menjadi salah satu keluhan utama pembeli online di Indonesia. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen sebenarnya melindungi konsumen dari praktik ini, dimana pelaku usaha dilarang memperdagangkan barang yang tidak sesuai dengan janji dalam iklan atau promosi.
Namun, ada risiko psikologis yang jarang dibicarakan yaitu belanja impulsif dan kecanduan belanja online. Ketika terjebak dalam siklus belanja tidak terkendali, seseorang dapat mengalami masalah keuangan dan akumulasi utang yang signifikan.
Untuk meminimalkan risiko, berikut langkah-langkah yang bisa diterapkan:
- Pastikan keamanan perangkat dengan memasang antivirus dan melakukan transaksi melalui perangkat pribadi, bukan komputer umum.
- Pilih platform terpercaya dengan sistem escrow (rekening bersama) sehingga uang baru diteruskan ke penjual setelah barang sampai dengan aman.
- Teliti reputasi penjual dengan memeriksa ulasan dan rating dari pembeli sebelumnya.
Untuk menghindari risiko barang tidak sesuai, dokumentasikan proses pembukaan paket dengan video sebagai bukti jika terjadi masalah. Meskipun COD (Cash On Delivery) menjadi opsi pembayaran yang lebih aman, karena pembayaran dilakukan setelah barang sampai.
Terakhir, untuk mencegah kecanduan belanja online, buat daftar belanja terencana dan berikan waktu pertimbangan minimal 24 jam sebelum memutuskan membeli barang yang tidak mendesak.
Kesimpulan
Meninjau kembali perjalanan belanja online saya selama 2025, penghematan 70% bukanlah sekadar kebetulan, melainkan hasil dari strategi yang konsisten dan kesadaran akan fitur tersembunyi di platform e-commerce. Memang, lanskap belanja digital di Indonesia terus berkembang dengan pesat, menawarkan kemudahan yang belum pernah ada sebelumnya. Namun demikian, penghematan nyata hanya datang ketika kita memanfaatkan setiap fitur secara maksimal—mulai dari wishlist hingga program cashback.
Selain itu, perbandingan harga antar platform, pemanfaatan momen flash sale, dan penggunaan ekstensi browser ternyata menjadi kunci utama dalam strategi penghematan saya. Meskipun begitu, penting untuk diingat bahwa di balik kemudahan dan penghematan tersebut, terdapat risiko yang harus kita waspadai. Oleh karena itu, ketelitian dalam memilih platform terpercaya dan pemeriksaan reputasi penjual menjadi sangat esensial.
Pada akhirnya, belanja online bukan sekadar tentang mendapatkan barang dengan harga termurah, tetapi juga tentang berbelanja dengan cerdas dan aman. Dengan menerapkan strategi yang telah saya bagikan, saya yakin Anda juga bisa menghemat pengeluaran secara signifikan. Meskipun tren belanja online terus berubah, prinsip dasar penghematan ini akan tetap relevan untuk waktu yang lama. Selamat berbelanja cerdas!
Referensi
[1] – https://id.linkedin.com/pulse/manfaat-fitur-wishlist-dalam-meningkatkan-peluang-maulana-eka-putra-6uigc[2] – https://www.bayarkilat.id/cara-menggunakan-fitur-wishlist-di-buyee-untuk-merencanakan-pembelian-anda/
[3] – https://medan.instanews.co.id/detail/249756/trik-mendapatkan-diskon-belanja-online-yang-jarang-diketahui-hemat-hingga-puluhan-persen
[4] – https://teropongbisnis.id/detail/98313/cara-mendapatkan-diskon-belanja-online-yang-jarang-diketahui-trik-cerdas-berhemat-untuk-konsumen-cerdas
[5] – https://www.lemon8-app.com/@noerandinij_/7257558350064370178?region=id
[6] – https://mediakeuangan.kemenkeu.go.id/article/show/8-tips-belanja-di-marketplace-agar-aman-dan-nyaman
[7] – https://www.singa.id/tips-hemat-belanja-saat-ppn-naik-di-2025-coba-sekarang/
[8] – https://industri.kontan.co.id/news/hanya-dengan-satu-aplikasi-sudah-bisa-membandingkan-harga-produk-di-e-commerce
[9] – https://www.detik.com/jabar/berita/d-7030818/promo-11-11-simak-asal-usul-harbolnas-dan-10-tips-belanja-online
[10] – https://mix.co.id/headline/insights-ecommerce-perbandingan-harga-kebiasaan-belanja-online-indonesia/
[11] – https://webcatalog.io/id/apps/honey
[12] – https://chromewebstore.google.com/detail/couponuts-pencari-kupon-v/dcddjkhomebafjbaleonddmfdbdagojb?hl=id
[13] – https://wolipop.detik.com/money-hacks/d-7743304/selain-no-buy-challenge-ini-5-cara-lebih-hemat-di-2025
Baca juga artikel 10 Tools AI Terbaru 2025 yang Akan Mengubah Cara Kerjamu!